HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Takut Netizen +62, Bahrain Minta Pertandingan 2025 Nanti Jangan di Indonesia

Takut Netizen +62, Bahrain Minta Pertandingan 2025 Nanti Jangan di Indonesia
Gambar: Botak 90+6=99

KabaRakyat.web.id - Polemik seputar laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia dan Bahrain semakin memanas setelah Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengajukan permohonan kepada AFC agar lokasi pertandingan pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral.

BFA mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan tim nasional mereka saat bertanding di Indonesia, terutama setelah adanya serangan di media sosial terkait kontroversi laga sebelumnya.

Pertandingan leg pertama antara Bahrain dan Indonesia yang berakhir dengan skor 2-2 di Riffa pada 10 Oktober lalu memicu amarah suporter Indonesia.

Sejumlah keputusan kontroversial wasit Ahmed Al Kaf, terutama perpanjangan waktu dari enam menjadi sembilan menit tanpa alasan jelas, dianggap menguntungkan Bahrain. Gol penyama kedudukan yang terjadi pada menit ke-90+9 semakin memperuncing kekecewaan para pendukung Indonesia.

Akibat kontroversi tersebut, serangan siber yang diarahkan kepada BFA dan pemain Bahrain menjadi sorotan. BFA menyatakan bahwa pihaknya menerima ancaman yang ditujukan kepada anggota tim melalui media sosial.

Situasi ini membuat federasi sepak bola Bahrain khawatir akan keselamatan timnya saat bertandang ke Indonesia, sehingga memohon agar pertandingan dipindah dari Jakarta.

Dalam pernyataan resminya, BFA mengungkapkan empat poin, termasuk permintaan pemindahan lokasi pertandingan demi menjaga keselamatan.

Mereka juga menyampaikan kecaman keras terhadap perilaku tak bertanggung jawab dari suporter Indonesia dan mengungkapkan rasa terkejut atas berbagai ancaman yang diterima. Selain itu, BFA menyatakan akan melibatkan organisasi internasional untuk memantau risiko yang mungkin terjadi.

Merespons permintaan tersebut, PSSI menyatakan siap menjamin keamanan timnas Bahrain saat bertanding di Indonesia. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa pihaknya akan menyurati AFC untuk memastikan pertandingan tetap berlangsung di Jakarta. "Kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita, seperti yang sudah terjadi di Bahrain," ujar Arya.

PSSI juga menekankan bahwa masyarakat Indonesia pada dasarnya ramah dan dapat bersikap baik kepada tamu asing. Kendati demikian, pihaknya tidak menampik bahwa reaksi warganet di media sosial terkadang berlebihan, tetapi hal ini tidak mencerminkan sikap masyarakat secara keseluruhan. Menurut Arya, Indonesia memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan event internasional dengan sukses, termasuk Piala Dunia U-17 pada tahun 2023.

Meski demikian, permintaan pemindahan lokasi laga menimbulkan dilema tersendiri. BFA berharap agar AFC dan FIFA mempertimbangkan kembali keamanan timnya, sementara PSSI tetap bersikeras untuk mempertahankan lokasi pertandingan di Jakarta. Kepastian lokasi pertandingan ini akan menjadi penentu bagi kesiapan kedua tim dalam menjalani kualifikasi Piala Dunia 2026 di zona Asia.

Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025 ini menjadi sangat krusial bagi kedua tim, terutama dalam menentukan posisi mereka di Grup C.

Seiring dengan memanasnya situasi, dukungan para suporter diharapkan tetap dalam batas wajar demi menjaga semangat fair play.

Kontroversi seputar pertandingan ini tidak hanya berdampak pada hubungan kedua negara di lapangan, tetapi juga menarik perhatian masyarakat internasional.

AFC dan FIFA diharapkan dapat menilai situasi dengan cermat dan memberikan keputusan yang terbaik demi kelancaran pertandingan dan keselamatan semua pihak.

PSSI sendiri berkomitmen untuk memperbaiki hubungan baik dengan Bahrain dan memastikan bahwa laga tersebut dapat berlangsung dengan aman dan sesuai standar internasional.

Posting Komentar