Tidur dengan Perut Kosong atau Kenyang? Begini Penjelasan Menurut Dokter
Ilustrasi By: Pixabay |
KabaRakyat.web.id - Pilihan untuk tidur dalam keadaan perut kosong atau kenyang sering menjadi perdebatan. Banyak yang memiliki preferensi masing-masing terkait waktu makan sebelum tidur.
Dalam sebuah polling oleh komunitas SB30 Health yang melibatkan 13.000 partisipan, sekitar 70% memilih tidur dalam keadaan perut kenyang, sementara 30% lainnya lebih memilih tidur dalam keadaan perut kosong. Meski demikian, seorang dokter menyarankan beberapa pertimbangan penting sebelum mengambil keputusan.
Setelah kita makan, proses pencernaan berlangsung secara bertahap. Makanan akan dikunyah dan masuk ke lambung, di mana terjadi proses metabolisme lanjutan. Di lambung, makanan diproses dengan bantuan asam lambung (HCL) dan enzim pencernaan.
Proses pengosongan lambung sendiri memerlukan waktu sekitar 1,5 hingga 3 jam, tergantung pada usia dan kondisi tubuh. Seiring bertambahnya usia, kualitas asam lambung menurun, sehingga pengosongan lambung membutuhkan waktu lebih lama.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan umumnya menyarankan untuk memberi jeda sekitar 2-3 jam antara waktu makan dan waktu tidur. Hal ini dimaksudkan agar lambung memiliki waktu cukup untuk mencerna makanan dan mengosongkan isinya sebelum seseorang berbaring.
Tidur dengan perut penuh dapat menyebabkan makanan dan cairan pencernaan terdesak naik karena gravitasi, terutama pada orang yang memiliki masalah kesehatan refluks asam atau penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD ditandai dengan katup yang lemah di antara lambung dan esofagus, yang memungkinkan asam lambung dan makanan kembali naik ke kerongkongan. Gejala utama dari kondisi ini adalah sensasi terbakar di dada atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Tidur setelah makan tanpa memberi jeda yang cukup akan memperburuk kondisi ini.
Selain itu, tidur dengan perut kenyang bisa berdampak pada proses metabolisme tubuh. Ketika tidur, tubuh memperlambat banyak proses fisiologis, termasuk pencernaan.
Tidur dalam keadaan perut penuh dapat membuat metabolisme melambat, mengganggu penyerapan nutrisi dan memperburuk masalah seperti perut buncit atau bahkan meningkatkan risiko diabetes.
Di sisi lain, tidur dengan perut kosong juga bukan pilihan yang mudah bagi sebagian orang. Ketika berpuasa atau dalam kondisi tidak makan selama beberapa jam, tidur dapat terasa lebih sulit karena tubuh merasa lapar.
Ada yang merasa kurang nyaman atau bahkan terbangun di tengah malam akibat rasa lapar. Untuk kondisi seperti ini, mungkin lebih baik jika seseorang makan makanan ringan yang sehat beberapa jam sebelum tidur.
Dokter Sung juga menekankan pentingnya mengatur jenis makanan yang dikonsumsi pada malam hari. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat, seperti junk food, martabak, atau makanan manis lainnya, sebaiknya dihindari.
Sebaliknya, pilih makanan yang mudah dicerna seperti buah-buahan, sayuran, atau protein ringan. Konsumsi makanan yang tepat akan membantu tubuh mempertahankan kadar gula darah yang stabil sepanjang malam.
Dalam tubuh, terdapat hormon yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perbaikan sel, seperti growth hormone (hormon pertumbuhan). Hormon ini aktif diproduksi pada malam hari saat kadar gula darah rendah.
Oleh karena itu, makan tengah malam dapat mengganggu produksi hormon ini, yang berdampak pada proses regenerasi sel dan bahkan mempercepat penuaan.
Namun, bagi mereka yang bekerja shift malam atau memiliki jadwal tidur yang tidak biasa, aturan ini mungkin sulit diterapkan. Bagi pekerja malam, waktu tidur dan makan yang tidak teratur memang menjadi tantangan. Meski begitu, tetap penting untuk memberi jeda antara makan dan tidur, serta memilih makanan sehat yang tidak memicu gangguan pencernaan.
Secara keseluruhan, baik tidur dalam keadaan perut kosong maupun kenyang memiliki pro dan kontra masing-masing. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan tubuh dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan kondisi individu. Memberi jeda 2-3 jam setelah makan sebelum tidur adalah langkah yang direkomendasikan oleh para ahli untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Mengatur pola makan dan tidur secara konsisten akan membantu tubuh dalam proses pemulihan dan regenerasi sel, serta mencegah berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan makan malam yang sehat.
Dengan menjaga keseimbangan antara waktu makan dan tidur, kita bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dan kesehatan yang optimal.