Justinus: Indonesia Harus Menang Lawan Arab Saudi Jika Ingin Lolos Masuk Pildun
Sc: @CoachJustinl28 / YouTube |
KabaRakyat.web.id - Laga Indonesia melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir dengan skor telak 4-0 untuk kemenangan Jepang.
Meski hasilnya mengecewakan, permainan timnas Indonesia tetap layak diapresiasi. Berikut adalah analisis mendalam dari pertandingan ini, mulai dari kondisi lapangan hingga taktik Shin Tae-yong.
Kondisi Lapangan yang Mulai Membaik
Kualitas rumput di Stadion Gelora Bung Karno sempat menjadi sorotan sebelum pertandingan. Namun, rumput yang digunakan saat ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan laga melawan Vietnam dan Australia sebelumnya.
Bahkan, meski hujan deras mengguyur sebelum pertandingan, lapangan tetap mampu mempertahankan kualitasnya tanpa memengaruhi jalannya permainan. Meski belum selevel dengan standar EPL yang menggunakan rumput hybrid, kemajuan ini patut diapresiasi.
Evaluasi Permainan Timnas Indonesia
Skema 3-4-3 yang diterapkan Shin Tae-yong menjadi perhatian utama. Jepang dengan mudah memanfaatkan kelemahan formasi ini, terutama dalam transisi serangan balik.
Rafael Struick sering terlambat membantu serangan karena terlalu dalam membantu lini pertahanan. Selain itu, lini tengah Indonesia sering kehilangan bola akibat kurangnya koneksi antar pemain.
Jepang bermain di "gigi 2", bukan gigi 4, namun tetap mendominasi pertandingan. Dengan akurasi passing mencapai 90%, mereka mampu menciptakan peluang efektif meski tidak banyak.
Perbedaan Kualitas Pemain
Salah satu tantangan utama Indonesia adalah perbedaan kualitas pemain. Pemain Jepang seperti Kaoru Mitoma (Brighton), Wataru Endo (Liverpool), dan Takumi Minamino (AS Monaco) bermain di liga-liga top Eropa.
Sementara pemain Indonesia, meski bermain di luar negeri, mayoritas berlaga di klub-klub dengan level kompetisi yang lebih rendah. Hal ini terlihat dari dua aspek utama:
1. Akurasi Passing: Jepang mampu menjaga kombinasi permainan mereka tetap rapi, sementara Indonesia sering kehilangan momentum.
2. Minimnya Kesalahan: Kesalahan pemain Jepang jarang dimanfaatkan oleh Indonesia, sedangkan kesalahan pemain Indonesia kerap berujung gol untuk lawan.
Solusi untuk Laga Selanjutnya
Melawan Arab Saudi di laga berikutnya, Shin Tae-yong perlu mempertimbangkan perubahan taktik:
1. Gunakan Formasi 4-3-3: Dengan formasi ini, lini tengah menjadi lebih solid, sehingga lebih mudah bagi tim untuk mengontrol bola.
2. Fokus pada Serangan: Ketimbang bertahan total, Indonesia perlu mengambil risiko dengan menempatkan lebih banyak pemain di depan untuk mencetak gol.
3. Manfaatkan Kualitas Pemain: Pemain seperti Thom Haye memiliki kemampuan crossing yang akurat. Namun, ia perlu diberi peran yang lebih fokus menyerang, tanpa dibebani tugas bertahan yang berat.
Kekalahan dari Jepang adalah calculated loss, mengingat perbedaan kualitas yang signifikan antara kedua tim. Namun, nasib Indonesia masih berada di tangan sendiri.
Dengan kemenangan melawan Arab Saudi, peluang untuk lolos tetap terbuka. Kini saatnya fokus pada peningkatan permainan dan strategi yang lebih efektif.
Sobat KabaRakyat, mari tetap mendukung timnas Indonesia! Apa pun hasilnya, kita menang bersama, dan kita kalah bersama.