HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Inilah Alasan Avanza Tidak Lagi Jadi Mobil Paling Laris di Indonesia

Inilah Alasan Avanza Tidak Lagi Jadi Mobil Paling Laris di Indonesia

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Toyota Avanza, yang diluncurkan pada 2003, pernah menjadi mobil MPV terlaris di Indonesia berkat desain futuristik, fitur mumpuni, dan harga terjangkau.

Keunggulan tersebut membuatnya mendominasi pasar otomotif selama hampir dua dekade. Namun, perubahan tren, ekonomi, dan persaingan pasar membuat posisi Avanza kini mulai tergeser.

Ketika pertama kali diperkenalkan, Avanza langsung mengubah pasar MPV yang saat itu didominasi mobil-mobil dengan desain konvensional.

Mwskipun saat itu harga mobil Avanza bersaing ketat yang bahkan salah satu lawannya adalah Suzuki APV, Tapi Avanza menjadi pilihan utama keluarga Indonesia.

Tak hanya itu, Avanza juga menjadi kendaraan operasional bagi banyak perusahaan, taksi, dan driver online. Faktor inilah yang mendongkrak penjualan Avanza hingga menjadi primadona.

Pada 2006, Avanza sukses menggeser Kijang Innova sebagai mobil paling laris, posisi yang terus bertahan hingga bertahun-tahun. Toyota pun meluncurkan berbagai varian dan generasi untuk menjaga relevansi.

Generasi pertama (2003–2010) hadir dengan mesin 1.300 cc dan 1.500 cc, sementara generasi kedua yang dirilis pada 2011 membawa peningkatan pada fitur dan desain.

Perubahan besar baru datang pada generasi ketiga di 2021, yang beralih ke penggerak front-wheel drive (FWD) dan menawarkan fitur lebih modern.

Namun, dominasi Avanza mulai tergerus sejak 2023. Penjualannya turun ke peringkat keempat, dengan 59.543 unit terjual, kalah dari Kijang Innova Zenix, Honda Brio, dan Daihatsu Sigra. Beberapa faktor utama dianggap menjadi penyebab penurunan ini, antara lain:

1. Pasar yang Terpecah: Kehadiran mobil LCGC yang lebih murah dan efisien membuat pasar Avanza sebagai mobil keluarga tergerus.

2. Ekonomi yang Bergejolak: Kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat masyarakat lebih memilih mobil bekas atau model yang lebih terjangkau.

3. Kompetisi Ketat: Mobil-mobil dari merek Cina dan Korea mulai menarik perhatian konsumen dengan fitur modern dan harga bersaing.

4. Kebosanan Konsumen: Desain Avanza yang cenderung mirip sejak generasi pertama membuat banyak orang menganggap mobil ini kurang inovatif.

Meski popularitasnya menurun, Avanza tetap menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia. Dengan reputasi sebagai mobil keluarga yang andal dan hemat bahan bakar, Avanza masih bertahan di lima besar mobil terlaris.

Pertanyaannya, apakah Toyota mampu menghadirkan inovasi baru untuk mengembalikan Avanza ke posisi puncak? Mari kita nantikan langkah selanjutnya dari Toyota.

Posting Komentar