HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1446H / 2025
Tanggal:
Jam Saat Ini:
Pilih Lokasi:
Memuat jadwal...

Jadwal ini ditampilkan berdasarkan code api dari aladhan.com
xml

Kode Embed:

Mengapa Iklan Marjan Hanya Muncul Saat Ramadan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Mengapa Iklan Marjan Hanya Muncul Saat Ramadan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Studio film berkedok iklan sirop adalah ungkapan yang kerap terdengar di internet untuk menggambarkan brand Marjan, sebuah produk sirop yang telah menjadi bagian dari tradisi dan kenangan masyarakat Indonesia, terutama menjelang bulan Ramadan.

Marjan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1947 di Surabaya, Jawa Timur, dengan varian rasa jeruk sebagai satu-satunya pilihan pada awal kemunculannya.

Seiring berjalannya waktu, brand munuman atau sirop ini telah melakukan berbagai inovasi dengan menambahkan varian rasa seperti stoberi, koko, pandan, melon, dan lain-lain.

Tak hanya dikenal di dalam negeri, Marjan juga telah menembus pasar ekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Taiwan, dan lainnya, serta menjadi produk sirop pertama di Indonesia yang menggunakan kemasan botol kaca.

Keunikan Marjan tidak hanya terletak pada produknya, melainkan juga pada strategi pemasaran yang cerdas. Iklan-iklan Marjan hampir selalu muncul menjelang bulan Ramadan, suatu fenomena yang tidak lepas dari penerapan strategi seasonal marketing.

Seasonal marketing merupakan pendekatan di mana kampanye pemasaran disesuaikan dengan musim atau peristiwa tertentu dalam setahun, seperti hari libur, acara khusus, atau perubahan cuaca.

Dengan memilih Ramadan sebagai momen utama, Marjan memanfaatkan kesempatan saat konsumen cenderung mencari makanan dan minuman yang manis untuk berbuka puasa, sehingga meningkatkan penjualan serta memperkuat brand awareness.

Iklan Marjan yang selalu tayang menjelang Ramadan telah menciptakan kesan mendalam di benak masyarakat. Konsep iklan yang menggunakan potongan cerita bersambung sejak tahun 2011 berhasil membangun narasi yang emosional dan mengundang rasa penasaran.

Pendekatan ini tidak hanya membuat iklan tersebut mudah diingat, tetapi juga menjadikan Marjan sebagai top-of-mind di kalangan konsumen saat Ramadan tiba.

Top-of-mind, dalam konteks ini, berarti brand Marjan adalah yang pertama kali terlintas di pikiran orang ketika mereka memikirkan sirop atau kesegaran yang identik dengan momen berbuka puasa.

Selain keunggulan dari segi konsep kreatif, faktor-faktor lain seperti promo, desain kemasan yang relevan dengan nuansa Ramadan, dan konsistensi penayangan iklan sebulan sebelum Ramadan dimulai turut memperkokoh posisi Marjan di pasar.

Strategi ini terbukti efektif karena tidak hanya meningkatkan penjualan pada musim yang tepat, tetapi juga memastikan bahwa identitas Marjan selalu terpatri kuat dalam ingatan masyarakat, bahkan di tengah persaingan dengan brand-brand lain yang juga melakukan kampanye musiman.

Secara keseluruhan, Marjan telah berhasil mengaitkan produknya dengan momen Ramadan melalui pendekatan pemasaran yang terintegrasi dan strategis.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pemilihan waktu dan cara penyampaian pesan yang tepat dapat membawa sebuah brand menjadi simbol kesegaran dan keakraban yang melekat pada tradisi masyarakat, menjadikan Marjan tidak sekadar produk, melainkan bagian dari cerita dan kenangan setiap Ramadan.

Posting Komentar