Trump Dukung Rusia, Ukraina Ditinggal Amerika: Apa Nasib NATO?

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Dunia geopolitik sedang mengalami guncangan besar yang sulit dipercaya. Amerika Serikat, yang dulu jadi benteng NATO melawan Rusia, kini berbalik mendukung Moskow. Ini bukan mimpi buruk, tapi fakta nyata. Sobat KabaRakyat, siapa sangka kita hidup di zaman seperti ini?
Pada 24 Februari 2025, sidang umum PBB jadi saksinya. Amerika menolak resolusi yang menyalahkan Rusia atas perang Ukraina. Resolusi itu menyebut Rusia sebagai penyulut konflik. Tapi, Trump memilih menentang keras, Sobat KabaRakyat.
Amerika bahkan satu tim dengan Iran dan Korea Utara. Total 18 negara, termasuk 15 pendukung Rusia lainnya, ikut menolak. NATO, yang lahir untuk melawan Uni Soviet, kini bingung. Sobat KabaRakyat, ini plot twist yang bikin dunia tercengang.
Trump, yang baru dilantik lagi, langsung ubah kebijakan luar negeri. Dulu Biden mati-matian bela Ukraina dengan senjata dan duit. Kini, itu cuma kenangan manis bagi Zelensky. Sobat KabaRakyat, perubahan ini drastis banget.
Trump kesal dengan bantuan ratusan miliar dolar ke Ukraina. Katanya, Biden bodoh kasih duit tanpa balik modal. Tapi, lucunya, dia tak protes bantuan ke Israel yang jauh lebih besar. Sobat KabaRakyat, ada standar ganda di sini.
Ide Trump? Ukraina harus bayar bantuan dengan mineral langka. Litium, titanium, hingga uranium jadi incaran Amerika untuk saingi Cina. Awalnya, dia minta 500 miliar dolar dalam mineral. Sobat KabaRakyat, Ukraina tentu menolak keras.
Puncaknya terjadi pada 28 Februari 2025 di Gedung Putih. Zelensky datang nego soal mineral, tapi malah adu teriak dengan Trump. Trump bilang Zelensky main judi dengan nyawa jutaan orang. Sobat KabaRakyat, rapat itu berantakan.
Zelensky balas bahwa Putin tak bisa dipercaya soal damai. Dia sebut 25 kali pelanggaran perjanjian sebelumnya. Akhirnya, Zelensky diusir, dan kesepakatan mineral gagal. Sobat KabaRakyat, Trump makin jauh dari Ukraina.
Trump lalu tulis di Truth Social bahwa Zelensky tak siap damai. Kegagalan ini justru bikin dia dekat dengan Putin. Rusia tawarin ladang minyak Arktik dan mineral Donbas. Sobat KabaRakyat, nilai bisnisnya capai ratusan miliar dolar.
Eropa panik dengan sikap Trump ini. Macron datang ke Gedung Putih awal Maret 2025. Dia adu data soal bantuan, tapi Trump tak peduli. Sobat KabaRakyat, bagi Trump, America First berarti duit harus balik.
Zelensky, di Konferensi Keamanan Munich, bilang Eropa harus mandiri. Dia usul kekuatan bersenjata Eropa sendiri tanpa Amerika. NATO kini kayak kapal tanpa nahkoda. Sobat KabaRakyat, ini bikin semua gelisah.
Uni Eropa mulai rencanakan 5.000 tentara pada 2027. Joseph Borrell bilang ini langkah konkret lawan Rusia. Tapi, Polandia ragu soal tentara persatuan Eropa. Sobat KabaRakyat, Eropa masih tarik ulur.
NATO sendiri mulai retak dari dalam. Turki diam-diam dukung Trump dan Rusia demi dagang. Jerman dan Belanda marah, ancam tendang Turki. Sobat KabaRakyat, aliansi ini di ujung tanduk.
Macron getol soal kedaulatan Eropa dengan otot militer sendiri. Tapi, tanpa Amerika, biayanya triliunan dolar dan ratusan ribu tentara. Banyak yang skeptis Eropa bisa kompak. Sobat KabaRakyat, ini tantangan besar.
Rusia pasti senyum-senyum lihat drama ini. Putin kuasai minyak, gas, dan mineral dari Ukraina. Demo besar pecah di Kyiv dan Paris usai nego Gedung Putih gagal. Sobat KabaRakyat, rakyat kecil jadi korban.
Ukraina kini seperti anak yatim ditinggal Amerika. Zelensky cuma bisa harap Eropa cepat sadar. Bom masih jatuh, dan dunia cuma rapat doang. Sobat KabaRakyat, ini tragis banget.
Trump tak peduli NATO retak atau Eropa ribut. Baginya, duit Amerika tak boleh dipakai orang lain. Tapi, kalau dia mesra Putin, dunia bisa dibagi dua. Sobat KabaRakyat, geopolitik lagi jungkir balik.
Eropa mandiri atau cuma omong doang? Rusia, Amerika, atau Eropa yang pegang kendali masa depan? Kita cuma bisa nonton sambil deg-degan. Sobat KabaRakyat, dunia ini gak pernah tidur.