AS Naikkan Tarif Impor 47%, Indonesia Lawan dengan QRIS

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Indonesia memanas. AS tiba-tiba menaikkan tarif impor dari Indonesia hingga 47%. Langkah ini memicu respons tegas dari pemerintah. Indonesia melawan dengan strategi cerdas dan teknologi QRIS. Apa yang terjadi, Sobat KabaRakyat?
Sebelumnya, tarif impor Indonesia ke AS hanya 32%. Kenaikan drastis ini dianggap strategi licik. Donald Trump, mantan presiden AS, ingin mengembalikan kejayaan ekonominya. Indonesia menjadi sasaran tekanan. Namun, pemerintah tak tinggal diam.
Indonesia langsung menyusun langkah jitu. Salah satunya meningkatkan impor energi dari AS. Minyak mentah, LPG, dan bensin jadi fokus. Strategi ini bertujuan menyeimbangkan perdagangan. AS tengah kesulitan bahan pokok, Sobat KabaRakyat.
Pemerintah juga berencana membeli produk pertanian AS. Anggaran 19 miliar dolar disiapkan. Langkah ini diharapkan melunakkan sikap AS. Perdagangan seimbang jadi kunci diplomasi. Indonesia menunjukkan ketangguhan dalam negosiasi.
Sementara itu, Trump tak kehabisan cara. Ia menargetkan pasar manufaktur cip Asia. Perusahaan Taiwan, TSMC, diancam pajak 100%. Trump memaksa TSMC bangun pabrik di AS. Samsung juga disuntik dana besar untuk mendukung ambisinya.
Kebijakan Trump justru menguntungkan Indonesia. Industri lokal kini mencari pasar baru. “Kami terus diskusikan langkah intensif,” ujar Prasatyo Hadi, juru bicara Istana. Indonesia tak bergantung hanya pada AS. Pasar global jadi incaran, Sobat KabaRakyat.
Kemajuan teknologi keuangan Indonesia membuat AS resah. Sistem pembayaran QRIS dan GPN jadi sorotan. AS mengklaim GPN menghambat kerja sama. Padahal, GPN menyatukan transaksi perbankan di Indonesia, serupa dengan Union Pay milik Cina.
QRIS, sistem pembayaran berbasis QR code, juga dipersoalkan. AS menyebut QRIS membatasi layanan mereka. Laporan USTR mengkritik kurangnya keterlibatan perusahaan AS dalam pengembangan QRIS. Ini dianggap merugikan kepentingan mereka, Sobat KabaRakyat.
Namun, QRIS diciptakan untuk memajukan ekonomi Indonesia. Transaksi non-tunai jadi lebih mudah. Masyarakat dari berbagai kalangan merasakan manfaatnya. QRIS meningkatkan omset pedagang. Akses mudah jadi kunci kesuksesannya di tanah air.
Pedagang kebab di Semarang, Abdul Muiz, memuji QRIS. “Omset jualan meningkat berkat QRIS,” katanya. Pembayaran jadi cepat dan efektif. Pelanggan lebih sering bertransaksi. QRIS mengubah pola perdagangan lokal, Sobat KabaRakyat.
Pedagang perabotan, Meli, juga merasakan dampak positif. “Dulu butuh kembalian, sekarang tinggal scan,” ujarnya. Proses pembayaran lebih efisien. Pedagang bisa melayani lebih banyak pelanggan. QRIS membuktikan keunggulannya di lapangan.
QRIS bahkan mulai go internasional. Sistem ini diterima di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Bank Indonesia (BI) merencanakan ekspansi ke Asia dan Timur Tengah. Korea Selatan, UEA, India, dan Arab Saudi jadi target berikutnya, Sobat KabaRakyat.
Deputi Gubernur BI, Destri Damayanti, optimistis. “Kami proses penerimaan QRIS di empat negara,” ujarnya. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia. Teknologi keuangan tanah air kini diakui dunia. AS pun mulai was-was.
Netizen Indonesia kompak membela QRIS. “Amerika tak boleh ikut campur,” tulis Pangeran Sihaan di X. QRIS disebut inovasi terbesar. Pembayaran non-tunai jadi lebih adil. Dukungan rakyat memperkuat langkah pemerintah.
Cina memainkan peran besar dalam keberanian Indonesia. Negeri Tirai Bambu mengecam sikap AS. Mereka mendorong Indonesia melawan tekanan Trump. Cina tahu AS sering memanipulasi kesepakatan. Solidaritas ini menguatkan posisi Indonesia, Sobat KabaRakyat.
Presiden Cina, Xi Jinping, juga menentang AS. Ia menaikkan tarif balasan hingga 145%. Cina membatalkan pendanaan untuk firma AS. Strategi “dual circulation” membuat Cina mandiri. Langkah ini menginspirasi Indonesia untuk tetap teguh.
Indonesia dan Cina tergabung dalam BRICS. Hubungan erat ini jadi modal kuat. Pemerintah belajar dari keberanian Cina. Tekanan AS tak lagi menakutkan. Indonesia siap hadapi tantangan dengan strategi matang.
Sobat KabaRakyat, Indonesia menunjukkan ketangguhan luar biasa. QRIS dan GPN jadi simbol kemajuan teknologi. Tarif tinggi AS tak hentikan laju ekonomi. Dengan dukungan rakyat dan sekutu, Indonesia semakin kuat. Masa depan cerah menanti.